This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 05 Mei 2015

strukturalisme dan semiotika

BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang Masalah

Dalam pemakaian sehari-hari, menguasai bahasa sering diartikan sebagai mampu berbicara dalam bahasa itu. Secara lebih serius disini diartikan sebagai kemampuan menggunakan simbol secara bermakna untuk berkomunikasi. Jadi dalam konteks ini penguasaan bahasa bergantung pada empat kata kunci: penggunaan, simbol, makna dan komunikasi . Manusia berkomunikasi dengan manusia lainya hanya dengan bunyi-bunyi atau suara yang dihasilkan oleh mulut dan didengarkan oleh telinga. Makin berkembang akal manusia, makin maju ilmu pengetahuan makin banyak media komunikasi yang digunakan.
Dengan kemampuan kebahasaan akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wittgenstein yang menyatakan; “batas bahasaku adalah batas duniaku”. Melalui pernyataan ini orang-orang yang berpikir (homo sapiens) akan bertanya dalam diri apa itu bahasa? Apa fungsinya?. Perlu kita ketahui bahasa baik lisan maupun tulisan adalah alat bagi manusia untuk mengungkapkan pikirannya yang abstrak. Ketika ingin mengutarakan arti yang abstrak sifatnya (signifie). Setelah ditulis atau diucapkan, fikiran tersebut menjadi sesuatu yang kongkrit sifatnya (signifian). Jadi, bahasa adalah alat untuk memperoduksi arti.

Manusia dapat berpikir dengan baik karena dia mempunya bahasa. Tanpa bahasa maka manusia tidak akan dapat berpikir. Demikian juga tanpa bahasa maka kita tidak dapat mengkomunikasikan pengetahuan kita kepada orang lain. Binatang tidak diberkahi dengan bahasa yang sempurna sebagaimana kita milik, oleh sebab itu binatang tidak dapat berpikir dengan baik dan mengakumulasikan pengetahuannya lewat peroses komunikasi. Dalam rangka kehidupan manusia maka fungsi bahasa yang paling dasar adalah menjelmakan pemikiran konseptual kedalam dunia khidupan. Kemudian penjelmaaan tersebut menjadi landasan untuk suatu perbuatan, perbuatan ini menyebabkan terjadinya hasil.
Unsur bahasa yang disebut kata yang sering didengar atau dibaca biasa disebut lambang (simbol). Lambang dalam semiotik biasa disebut tanda (sign). Sebuah ambulans yang meluncur dijalan raya yang membunyikan sirine dengan lampu merah berputar-putar,menandakan ada orang celaka yang dilarikan kerumah sakit. Tafsiran itu berbeda jika sirine itu berasal dari mobil polisi yang melaju dengan cepat didepan rombongan pembesar. Karena sirine itu menandakan bahwa ada pembesar yang lewat, maka pengguna jalan harap menepi makna dipahami sebagai system semiotik yang mengandung tannda-tanda dan non-kebahasaan, seperti symbol, ikon, dan indikasi. “asap” merupakan tanda adanya api. Lambang sebenarnya juga adalah tanda. Hanya bedanya lambang ini tidak memberi tanda secara langsung, melainkan melalui sesuatu yang lain. Warna merah pada bendera merah putih melambangkan “keberanian”, dan warna putih melambangkan “kesucian. Gambar padi dan kapas pada burung garudra pancasila melambangkan “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Oleh sebab itu akan lebih menarik lagi, apabila kita kaji secara mendalam dalam makalah ini, dan untuk lebih jelasnya pemakalah akan memaparkan tentang strukturalisme dan semiotik.
2. Rumusan masalah
2.1. Bagaimana pengertian strukruralisme ?
2.2. Bagaimana pengertian semiotik ?





BAB II
PEMBAHASAN
A. 1. Strukturalisme
Strukturalisme lahir dari pemikiran de Saussure melalui kuliah-kuliahnya di Universitas Jenewa, Swiss, dan terutama melalui kumpulan kuliahnya yang diterbitkan kedua muridnya. Dalam karyanya berisi pokok-pokok De Saussure memperkenalkan empat konsep konsep yang masing-masing ditampilkan secara dikotomis, yaitu (1) Langue vs Parole, (2), sintagmatik vs paradigmatic, (3), sinkronik vs diakroni, dan (4), signifiant vs signifie.
1.1.1. Langue vs Parole
Teori lingusitik Saussure tidak menggunakan “struktur” melainkan “sistem” parole (ujaran) sebagai bahasa yang diucapkan terkait dengan psikologis dan sosiologis. Sedangkan langue mempersentasikan aturan-aturan elemen-elemen linguistik. Langue adalah bahasa tertentu yang digunakan sekelompok yang tinggal disuatu komunitas tertentu pula. Komunitas dimana sekelompok manusia menggunakan bahasa tertentu ini disebut dengan kelompok linguistik. Ketika ada sekelompok manusia, walaupun terdiri dari berbagai bangsa, tetapi mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sama, maka mereka dikatakan berada dalam satu bahasa dalam konteks langue. Ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahsa tulisan, digunakan memakai system alfabetis, yaitu dengan memakai huruf-huruf yang melambangkan bunyi-bunyi tertentu. Kata yang merupakan unsur bahasa yang memebentuk kalimat, tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaannya salang kait mengait satu sama lain. Kita dapat mengartikan kata-kata dan aturan-aturan yang ada dalam suatu kalimat dengan melihat hubunganya satu sama lain. Sifat saling keterikatan antaraturan tersebut membentuk suatu system, yang kemudian membentuk struktur bahasa, sehingga mempelajari bahasa sebagai sarana komunikasi berarti mempelajari strukturnya.
1.1.2. Sintagmatik dan Paradigmatik
Segala sesuatu yang ada dalam bahasa didasarkan atas relasi-relasi. Relasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu relasi sintagmatik dan paradigmatic. Sebuah sintegma merujuk kepada hubungan in praesentia diantara satu kata dengan kata-kata yang lain. Sebagai penjelas, kita ambil kalimat berikut.
Kucing itu menggondol ikan
Kata kucing, melalui nalar tertentu yang tidak disadari, sesunggunya asosiatif selalu terkait dengan kata-kata lain dalam pikiran kita. Asosiasi itu terjadi dengan banyak cara, baik yang menyangkut citraan bunyinya maupun aspek konseptualnya. Misalnya kucing dapat berasosiasi dengan kelinci, monyet, dan anjing. Karena mereka merupakan satu serial konsep binatang piaraan. Hubungan asosiatif seperti itulah yang disebut sebagai relasi paradigmati
Selanjutnya adalah relasi sintagmatik, yakni relasi antar tanda yang hadir secara berurutan dalam satu linearitas tindakan berbahasa. Relasi ini muncul sebagai akibat dari tindakan berbahasa yang berlangsung dalam waktu, yakni kemunculan tanda bahasa satu persatu secara urut dalam rentangan waktu atau rentangan citra visualnya biala ia berwujud tulisan. Relasi sintagmatik mempunya kaidah yang secara tidak sadar selalu diikuti oleh penutur bahasa. Misalnya, dalam bahasa Indonesia fungsi objek, kucing, biasanya mendahului fungsi predikat, menggondol.
Didalam semiotik, gagasan yang paling berpengaruh baik terhadap linguistik maupun terhadap antropologis adalah bahwa tanda itu tidak mempunyai referen. Hal itu berbeda dengan Peirce yang referennya justru merupakan unsur ketiga yang penting dalam pembentukan interpretan atau konsep. Tidak adanya referen berarti bahwa petanda (signified) tidak dapat dikaitkan aspek-aspek atau unsur-unsur dari dunia ekstern. Konsep atau makna bukanlah sesuatu yang terbentuk oleh keterkaitan antara tanda dan apa yang diacu oleh tanda itu. Kalau begitu bagaimana petanda itu terbentuk ? menurut Saussure, petanda merupakan sebuah nilai yang ditentukan oleh kedudukan tanda dalam hubungan dengan tanda lainnya. Jaringan hubungan yang terbentuk dengan cara demikian menetukan konsep atau makna dari tanda. Jadi, makna adalah hasil dari hubungan satu tanda dengan tanda lainya.
1.1.3. Diakronis dan Sinkronis
Menurut Saussure, bahasa dapat dipelajari dari waktu kewaktu atau pada waktu tertentu. Dalam analisis struktural dia mengemukakan bahwa kata dapat melihat suatu gejala kebahasaaan secala sinkronis, yakni pada lapisan waktu dan ruang tertentu, atau secara diakronis, yakni dengan melihat perkembangannya dari sutu lapisan waktu kelapisan waktu yang lain. Namun, perlu dicatat bahwa pandangan sinkronis merupakan dasar analisis diakronis.

1.1.4. Penanda dan Petanda
Ketika mendengar kata kucing, seorang penutur bahasa Indonesia dengan serta merta dapat mempunyai ide dan gambaran dalam benaknya tentang “seekor binatang berkaki empat, berbulu lembut, berkumis seperti jarum, biasa dipelihara, dan sebagainya”, pendek kata, ia akan mempunyai gambaran ide atau konsep kekucingan. Dalam terminologi linguistic Saussure, konsep itu –bukan binatangnya-dinamakan signifie yang diterjemahkan sebagai petanda (hal yang ditandai). De Saussure memberikan contoh kata arbor dalam bahasa latin yang berarti “pohon”. Kata ini adalah tanda yang terdiri atas dua segi yakni/arbor/dan ♣ (konsep pohon).





Signifiant/ arbor/ disebutnya sebagai citra akustik yang mempunya relasi dengan konsep “pohon”
Gambar: rambu dilarang berputar kekanan.
Rambu lalu lintas pada gambar tersebut, sebagai sebuah tanda non kebahasaan, memperlihatkan penanda yang berupa citra-visuaal, yakni sebuah anak panah yang menikung 180 ̊ beserta garis miring yangmencoret diatasnya. Citra visual yang tertera pada rambu ini adalah penanda, sedangkan petanda atau maknanya adalah dilarang berputar kekanan.

2. Semiotika
Madji Wahbah dalam kamusnya menyebutkan bahwa semiotika adalah ‘ilm al-‘alamat atau ilmu tanda, selain istilah ‘ilm al-‘alamat, juga dikenal dengan istilah ‘ilm al-Isyarat dan simiyulujiyyah, kata serapan Arab dari semioligi, suatu istilah yang penegertiannya sama dengan semiotik.
Secara definitif, menurut Paul Cobley dan Litza Janz semiotika berasal dari kata seme, bahasa Yunani, yang berarti penafsiran tanda. Literatur lain menjelaskan istilah “semiotika” diambil dari kata “semion”(Yunani) yang artinya tanda. Selain kata semiotika digunakan pula kata semiologi (istilah yang digunakan Saussure), yaitu ilmu yang secara sistematis mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, system-sistem lambing dan proses perlambangan. Ilmu- ilmu bahasa ada didalamnya. Terhadapnya ilmu strukturalisme telah memberikan dasar-dasar bangunan yang kokoh. Tanda itu berada dimana-mana, kata atau kalimat adalah tanda. Demikian juga gerak isyarat, lampu lalu lintas, bendera, dan sebagainya. Bahkan bahasa Tuhan pun dapat dikatakan sebagai “tanda” (al-ayat), baik itu yang ada dialam (al-kauniyah) maupun tanda yang ada dalam kitab suci.
Pengertian semiotika berhubungan dengan pengertian semantik karena dua pengertian itu meliputi makna dan kemaknaan dalam komunikasi antar manusia. Charles Morris mengatakan bahasa sebagai satu sistem sign dibedakan atas signal dan simbol. Akan tetapi, semiotik bukan hanya berhubungan dengan isyarat bahasa, melainkan juga berhubungan dengan isyarat-isyarat nonbahasa dalam komunikasi antarmanusia. Kita dapat mengetakan bahwa dalam semiotika adalah ilmu isyarat komunikasi yang bermakna.
Pemahaman awal terhadap gejala yang berkaitan dengan tanda dapat ditelusuri dalam pikiran Plato dan Aristoteles dalam membicarakan mengenai bahasa. Pemahaman berikut dilakukan oleh mazhab Stoik dan kaum epicurean di Athena sekitar abad ke-3 SM, khususnya oleh filsuf philodemus, dalam kaitannya dengan perbedaan antara tanda alamiah dan tanda konvensional. Diantara kedua tanda tersebut, jenis tanda yang memperoleh perhatian dan yang kemudian dikembangkan secara ilmiah pada abad berikutnya, khusus pada abad pertengahan adalah tanda-tanda konvensional, seperti yang dilakukan oleh St Agustinus (354-430), William of Ockham (1285-1349), Jhon Locke (1632-1704). Menurut van Zoest semiotika memperoleh perhatian yang lebih serius abad ke-18, sekaligus mulai menggunakan istilah semiotika, yaitu J.H. Lambart. Atas dasar ilmu ketandaan, holliday menyebutkan semiotoika sebagai kajian umum, dimana bahasa dan sastra hanyalah salah satu bidang didalamnya. Meskipun demikian, justru dalam bahasa dan sastralah semiotic dilakukan secara sangat mendalam.
Meskipun pengkajian tanda dilakukan sepanjang abad, tetapi pengkajian secara benar-benar ilmiah baru dilakukan pada awal abad ke-20, yang dilakukan oleh dua orang ahli yang hidup pada zaman yang sama, dengan konsep dan paradigm yang hampir sama. Kedua sarjana tersebut adalah Ferdinand de Saussure (19857-1913) dan Charles Sanders Pierce(1839-1914). Saussure adalah ahli bahasa, sedangkan Peirce adalah ahli filsafat dan logika.
Jika kita mengikuti Charles S. Pierce maka semiotika tidak lain daripada sebuah nama lain dari logika, yakni “dokrin formal tentang tanda-tanda” (the formal doctrine of signs); sementara bagi Ferdinand de Saussure semiology adalah sebuah ilmu umum tentang tanda, “suatu ilmu yang mengkaji kehidupan tanda-tanda didalam masyarakat” (a since that studies the life if signs within society). Dengan demikian, bagi perice semiotika adalah suatu cabang dari filsafat; sedangkan bagi Saussure semiologi adalah bagian dari disiplin ilmu psikologi sosial
Baik istilah semiotika maupun semiologi dapat digunakan untuk merujuk ilmu tentang tanda-tanda (the since of signs) tanpa adanya perbedaan pengertian yang terlalu tajam. Satu-satunya perbedaan diantara keduanya, menurut Hawkes adalah bahwa istilah semiologi lebih banyak dikenal dieropa yang memwarisi tradisi lingusitik Saussurean; sementara istilah semiotika cendrung dipakai oleh para enutur bahasa inggris atau mereka yang mewarisi tradisi peircian.
Menurut peirce ada tiga faktor yang menetukan adanya sebuah tanda, yaitu tanda itu sendiri, hal yang ditandai, dan sebuah tanda baru yang terjadi dalam batin sipeneriam. Baginya. Makna tanda yang sesungguhnya adalah mengemukakan sesuatu. Antara tanda (signs) dan apa yang ditandai (diacu) terdapat sesuatu hubungan representasi (to represent= menghadirkan, mewakili). Kata table (meja), umpamanya. Adalah mewakili suatu prabot rumah tangga, ia mengacu keperabotan itu. Apa yanag diwakili atau diacu, oleh Peirce diberi nama “objek” itu adalah segala yang ada. Tanda dan representasi bersama-sama menuju tafsiran. Tafsiran merupakan tanda baru, yaitu sesuatu yang dibayangkan oleh sipenerima tanda jika ia mengamati tanda itu. Hasil tafsiran itu oleh Peirce dinamakan interpretan.
Pierce membedakan tanda menjadi tiga macam yaitu :
• Iconic Sign (al-Alamah al-Iquniyah)
Yaitu, tanda yang menjelaskan acuan/bendanya melalui cara imitasi, seperti: gambar benda, lukisan, peta, patung, dan sebagainya.
• Indexical Sign(al-Alamah al-Isyariyah)
Yaitu, tanda yang menjelaskan acuan melalui adanya hubungan yang lazim/biasa, seperti: asap adalah tanda adanya api, tanda mengeong adalah tanda adanya kucing, dan sebagainya.
• Syimbol (al-Rumz)
Yaitu, tanda yang menjelaskan acuan melalui adanya makna istilah yang telah disepakati oleh manusia, seperti rambu-rambu lalu lintas, suara bel, dan sebagainya, termasuk juga kosakata bahasa, misalnya: pohon, kuda dan sebagainya.
Sehubungan dengan pandangan tersebut maka perlu diberikan catatan, bahwa bahasa yang ada didunia ini ada yang diciptakan manusia sendiri, yaitu bahasa yang tidak berkembang dengan sendirinya, seperti lalu lintas dan sistem yang berlaku dalam logika, terdapat juga sistem tanda sekunder yang berfungsi didalam rangka sebuah sistem primer, seperti dalam bahasa alam. Singkatnya, bahasa itu tidak hanya yang bisa kita jumpai secara umum, tetapi terdapat bhasa-bahasa diluar itu. Pandangan bahasa semacam inilah yang ada dalam pandangan semiotika.

2.2. Macam-macam Semiotik
2.2.1. Semiotik Analitik
Semiotik yang menganalisis system tanda. Peirce menyatakan bahwa semiotic berobjekan tanda dan menganalisinya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikatakan sebagai lambing, sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambing yang mengacu pada objek tertentu.
2.2.2. Semiotik deskriptif
Semiotik yang memperhatikan system tanda yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang. Misalnya langit yang mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari dahulu sampai sekarang tetap seperti itu.
2.2.3. Semiotik Faunal
Semiotik yang khusus memperhatikan system tanda yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya biasanya menghasilkan tanda tanda untuk berkomunikasi sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dihasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oelh manusia. Misalnya seekor ayam betina yang berkotek-kotek menandakan ayam ayam itu akan bertelur atau ada sesuatu yang ia takuti.
2.2.4. Semiotik Kultural
semiotic yang khusus menelaah system tanda yang berlaku dalam kebudayaaan masyarakat tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai mahluk sosial memiliki sitem budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat dalam masyarakat yang juga merupakan system itu, menggunakan tanda-tanda tertentu yang membedakan dengan masyarakat yang lain. Seperti bhineka tunggal ika yang mencirikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk.
2.2.5. Semiotik Naratif
Semiotik yang menelaah system tanda dalam narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan. Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya memiliki nilai kultural tinggi. Itu sebabnya Greimas memulai pembahasanya tentang nilai-nilai kultural ketika ia membahas persoalan semiotic naratif.
2.2.6. Semiotika Natural
Semiotik yang khusus menelaah system tanda yang dihasilkan oleh alam. Air sungai keruh menandakan bahwa dihulu ada hujan, dan daun pohon-pohonan yang menguning lalu gugur menandakan bahwa telah tiba musim gugur. Alam yang tidak bersahabat dengan manusia, misalnya banjir atau tanah longsor sebenarnya memberikan tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.
2.2.7. Semiotik Normatif
Semiotic yang khusus menelaah system tanda yang dibuat olah manusia yang berwujud norma-norma. Misalnya ramubu- rambu lalu lintas.
2.2.8.Semiotik Sosial
Semiotic yang khusus menelaah system tanda yang dihasilkan oleh manusia yang berwujud lambang. Baik lambang berwujudud kata maupun lambang berwujud kata dalam satuanyang disebut kalimat.
2.2.9. Semiotik Struktural
Semiotik yang khusus Menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa.
3. Semiotika dalam Islam
Diera modern ilmu ini memiliki dua seorang bapak, yaitu Charles Sanders pierce (1830-1914) dan Ferdinand de Saussure (1857-1913). Istilah “semiotika” ini sebenarnya diusulkan pertama kali oleh Lambart, seorang ahli filsafat Jerman pada abad ke-18 sebagai sinonim kata Logika.
Dalam Islam, dasar-dasar semiotika yang dikemukakan Charles Sanders Pierce tersebut ada pada konsep “konsep”, yaitu suatu hal yang dapat membangkitkan adanya petunjuk. Apa yang diacunya atau yang ditunjuknya disebut “madlul”. Kedua konsep ini dibahasa secara rinci dalam ilmu mantiq atau Loika , ilmu ma’ani dan ilmu bayan atau semantika Islam, Ilmu Tafsir. Jadi, belum menjadi ilmu sendiri ia hanya bersifat filosofis yang dititipkan pembahasannya pada ilmu mantiq. Menurut ilmu ahli mantiq, ilmu mantik adalah mempelajari bagaiman orang bernalar atau bagaiman orang bias berfikir benar. Dalam hipotesis teori pierce yang mendasar, bahwa penalaran itu dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda memungkinkan kita berpikir, berhububungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta.
Kata “dilalah” dalam ilmu mantiq merujuk pada dua pengertian. Pertama, kata “dilalah” didefinisikan sebagai “ sesuatu yang dapat memberikan pengertian tentang sesuatu yang lain, apakah bias dimengerti atau tida bias dimengerti”. Sesuatu yang memberikan pengertian disebut “daal” (yang menunjukan), sedangkan sesuatu yang lain disebut “madlul” (yang ditunjukan). Contohnya adalah seperti lafal “Ali” atau “Muhammad”, keduanya dapat dimengerti sebagi “zat” (diri) seseorang yang diberi nama Ali dan Muhammad. Yang menunjukan dalam konsep Pierce sama artinya dengan “tanda”, yaitu yang mengemukakan sesuatu. Sedangkan “yang ditunjukan” atau “madlul” adalah sama artinya dengan Object, denotatum, referent atau acuan.
Kedua, kata “dilalah” didefinisikan Fahmu amrin min amrin”, artinya mengertinya terhadap sesuatu karena didasarkan pada pemahaman sesuatu yang lainnya. Contohnya seperti mengartikan “hayawanun muftarisun” (binatang buas) kepada kata “asadun”, yaitu singa atau macan. Ungkapan “hayawanun muftarisun” disebut “madlul” atau “amrun mafhumun” yaitu sesuatu yang dimengerti, sedangkan kata “asadun” (singa) disebut “daal” atau “amrun mafhumun minhu” artinya sesuatu yang memberi penengertian.
Suatu pengertian dapat ditunjukan olleh suatu tanda. Tanda itu dapat berbentuk kata dan bukan kata. Misalnya: kata rumah menujukkan bangunan tempat tinggal yang terdiri dari tiang, dingding, atap dan sebagainya. Tanda yang bukan kata misalnya merah muka menunjukan malu. Kalau kita melihat cara yang menunjuk kepada pengertian masing-masing tanda(kata dan bukan kata), maka dapat dibagi dua:
3.1. Kata( لفظية) :
 tanda bersifat pembawaan (طبيعية)
Seperti: rintihan menunjukan sakit.
 tanda yang berdasarkan akal (عقلية)
seperti : suara dalam kamar menunjukan ada orang didalamnya
 tanda yang berdasarkan penetapan / istilah (وضعية)
seperti: kata-kata yang menunjukan arti yang ditetapkan bagi kata-kata itu dalam bahasa
3.2. Bukan Kata(غير لفظية) :
 tanda yang bersifat bawaan (طبيعية)
seperti merah muka menunjukan malu.
 Tanda yang berdasarkan akal) (عقلية
Seperti perubahan susunan kamar, menunjukan ada orang yang masuk dan mengadakan perubahan
 Tanda yang berupa pentapan (وضعية)
Seperti : bendera setengah tiang menandakan keadaan berkabung.






BAB III
SIMPULAN
Bila diamati dari pembahasan diatas kita akan sampai pada kesimpulan bahwa Ferdinan de Saussure menjelaskan bahwa bahasa pada dasarnya merupakan suatu sistem yang saling berkaitan satu dengan yang lainya. Pengertian semacam itulah yang menjadi landasaan bagi pengertian struktur. Pemakaian kata struktur dalam strukturalisme adalah senantiasa disertai oleh seluruh distingsi-distingsi, langue dan parol, Sintagmatik dan Paradigmatik , serta signifiant dan signifie, dan juga sinkroni diakroni. Kata memiliki makna karena mereka sebagai simbol bagi sesuatu diluar darinya. makna adalah objek dari simbolisasi itu, kata adalah sebuah lebel yang dihinggapi sesuatu, dan sesuatu itu adalah makna dari kata. Dalam sistem yang mantap seperti bahasa, makna tanda itu bukan menjadi kewenangan pemakaiaan secara perorangan, tetapi merupakan sifat-sifat milik masyarakat ujaran tertentu. Artinya, setiap individu adalah bagian dari masyarakatnya. Sesungguhnya masih ada sistem tanda lain yang lazim dipakai dalam komunikasi. Diantaranya isyarat, seperti menunjuk sesuatu untuk menarik perhatiaan, tanda tertulis seperti “dilarang palkir” dan suara seperti bunyi sirine, nah tanda-tanda itu mengusung arti.

kronologis sastra arab modern

Tarikh al-Adab al-Hadits
DITINJAU DARI PENDEKATAN PERIODESASI KRONOLOGIS
Tahun Kronologi
1798 • Napoleon Bonaparte menduduki Mesir untuk melakukan ekspansi sehingga peradaban bangsa arab bersentuhan dengan bangsa barat (Francis)
• Dengan adanya Napoleon menjajahi mesir Sastra arab mengalami kevakuman dalam perkembangannya, karena masa tersebut lebih menekankan adanya penguasaan politik.
• Dengan kegundahan tersebut maka muncul adanya kesadaran bahwa sastra arab adalah karya yang puitis dan menakjubkan yang diawali oleh Muhammad Ali Pasya
1800 • Lahirnya tokoh sastrawan (udaba’) Nasif Yazji di Lebanon
1801 • Dari mulai kebangkitan embrio semangat baru dari tahun 1798, maka pada tahun inilah tepatnya masa kedua bangkitanya sastra Arab atau biasa disebut Kebangkitan sastra arab ke-2
1804 • Terbitnya majalah al jawaib oleh Ahmad Faris al Shidyaq yang nantiya banyak dipakai sebagai bahan rujukan.
1808 • Koran yang berbahasa arab pertama kali terbit di Suriah yaitu, Hadiqotul Akbar
1815 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu sastrawan Muhammad Muhdi. Selain pengembang sastra ia juga menjadi anggota pengumpul karya-karya sastra khusus milik Napoleon. Salah satu karyanya adalah aladah tuhfatul al-mustaiqidz Al-Ans yang menyerupai kisah 1001 malam
1816 • Mulai berkiprahnya Sastrawan besar (udaba’) Batris Bustani di Lebanon
1825 • Meninggalnya salah satu pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Abdur Rahman Al-jibrati. Yang meninggalkan karya sastra besar yang mampu mengharumkan namanya, salah satu karyanya adalah Ajaibul ashar Fi al-tarojim wal Al-Akhbar
1828 • Tumbuhnya Jurnalisik arab yang ditandai oleh munculnya Koran pertama berbahasa arab yaitu Al-waqoi’ al-misriyah yang didirikan oleh Muhammad Ali di Arab.
1830 • Masa Khediwi (Khedive) Ismail dimana sastra sebagai Puncak gelombang kedua.
1832 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Hasan al-ithor yang terkenal dengan ahli Nasr dan Nadham
1836 • Berdirinya madrasah-madrasah atau dunia pendidikan yang membangkitkan ilmu pengetahuan, sastra, kedokteran, bahasa dll.
1838 • Lahirnya pelopor aliran neoklasik yaitu: Mahmud Sami al Barudi. Yang menjadi sumber inspirasi para tokoh penyair modern setelahnya (diantaranya: Ahmad Syauqi, Hafidz Ibrohim, dan Khalil Mutran)
1840 • Munculnya pertama kali pantomim di arab yang ditampilkan oleh Marun An-Naqsyi
• Lahirnya seorang penyair wanita Arab dan Turki yaitu, Aisyah At-Timuriyyah
1842 • Dari tuntutan penerjemahan literatur-literatur luar arab. Tahun ini Muhammad Ali meluluskan para penarjamah handal, sehingga kebutuhan penerjamahan pada masa itu terpenuhi.
1847 • Lahirnya sastrawan besar (udaba’) yaitu Ibrahim yazji di bairut
1848 • Lahirnya tokoh natsr terkenal Muhammad Abduh di mesir. Tokoh yang melakukan pempublikasian kembali karya-karya arab klasik. Disamping itu ia juga yang nantinya memimpin masyarakat untuk menghidupkan kembali belajar bahasa arab dengan memplubikasikan karya besar ar jurjani, “Asror Al-Balaghoh”
1849 • Lahirnya sastrawan besar (udaba’) Hamzah Fathullah
• Lahirnya penyair Mahmud Ali Taha yang terkenal dengan kehalusan, romantic, tetapi sangat religious puisi-puisinya. Beberapa pengamat menganggapnya puisi-puisinya banyak terpengaruh oleh romantisme perancis abad ke-19, terutama Lamartine
• Sebagai akibat pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammad Ali, mereka yang telah mendapatkan pendidikan Barat menggagas pada tahun ini memulai dirintisnya secara besar-besaran kegiatan penerjemahan buku-buku ke dalam bahasa Arab yang juga sebagian besar berupa karya-karya sastra Barat. Penerjemahannya seperti dalam sastra Perancis, nama-nama mulai dari Villon sampai pada angkatan Sartre, atau Marlowe sampai angkatan Auden dalam sastra Inggris dll.
1854 • Lahirnya tokoh besar natsr yaitu Hifni Natsif
1855 • Terbitnya Koran politik pertama di Syam oleh Rizqullah Hasun Al-halbi
• Wafatnya Marun an-Naqash, pemain pantomim pertama kali di Arab
1857 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Syihabuddin
1860 • Terbitnya di Konstantinopel untuk pertama kalinya Koran berbahasa arab yang mana redakturnya adalah ahmad faris. Disamping itu surat kabar kemiliteran juga terbit di Tunisia untuk pertama kalinya
1862 • Lahirnya tokoh besar natsr Ali yusuf, karyanya yang dibumingkan diataranya tentang politik yaitu السياسي النابة والصحفى النابع
1863 • lahirnya Jamil Sidqi Az-Zahawi, orang yang dinobatkan sebagai perintis puisi modern di Irak
1865 • Diterbitkannya dan diresmikannya Koran Arab di suriah
1866 • Meninggalnya tokoh besar sastra arab yang tanpa satupun karya sastranya sempat dipublikasikan. Dia adalah Ali Labsi Lathif
• Terbitnya pertama kali majalah arab tentang kedokteran pada masa Ismail (penerus Muhammad Ali Pasha)
• Munculnya surat kabar yang terbit dua kali seminggu oleh ahmad As-su’ud Afandi tentang politik, sastra, dan pengetahuan
1868 • Masa ini termasuk masa awal pempublikasian teks-teks arab klasik. Hal ini seperti dilakukan penerbit Bulaq press yang pembacanya tidak hanya dari kalangan filolog saja akan tetapi semua kalangan ilmuwan baik itu para lingustik, sastrawan sejarawan dan sebagainya. Terbitnya Jamiyat Alma’arif pada tahun ini juga memainkan peranan penting bagi publikasi besar, yang didalamnya memuat sumber-sumber karya sastra klasik arab yang menjadi rujukan otentik
1869 • Terbitnya Koran Nahdlotul Afkar oleh Ibrahim dan Muhammad Usman Jalal
1870 • Lahirnya syuara’ besar Hafid Ibrahim.
• Setelah mengalami kevakuman, pada tahun ini di terbitkan kembali majalah Raudlotul Madaris Al-misriyah yaitu majalah ‘alamiyah adabiyah gigantic dengan Al-ilmu wal adab
1871 • Meninggalnya sastrawan modern Nasif Yazji yang artinya telah selesai pula udaba’ besar ini dari berkarya.
• Pertama kalinya Salaim an-naqsyi dan Adib Ishaq yaitu sastrawan Lebanon datang ke mesir untuk menyelenggarakan pementasan theather di Iskandariyah untuk pertama kalinya juga, ini juga sebagai jalan pengenalan awal terhadap teater.
1872 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Thahthawi, salah satu penopang perkembangan ilmiah
• Terdapat jarak yang kentara antara penyair modern dan penyair-penyair modern semi klasik sebelumnya yang dipandang sebagai penyair-penyair besar, seperti Ahmad Syauqi atau hafidz Ibrahim
• Meninggalnya Khutoba’ modern Sa’id Zaglul
• Lahirnya Khalil Muthran yang di anggap sebagai tokoh representative puncak aliran neoklasik. Diwan puisi yang antologi puisinya di tulis penuh dengan qasidah-qasidah patriotic, politik dan curhatan hati. Untuk qasidah-qasidahnya tentang cinta sangat dekat dengan aliran romantic. Puisinya mengekspresikan pengalaman-pengalaman pribadi seputar cinta, kenangan masa kecil, sejarah jamannya, impian-impian manusia, keadaan social dan derita masyarakat pada masanya.
1873 • Wafatnya seorang motor penerjemahan berbagai karya asing Barat, baik tentang kesusastraan atau ilmu pengetahuan pada masa Muhammad ali pasya. Yaitu Rifa’ah Rafi’ al Tahtawy.
1874 • Lahirnya tokoh khutoba’ terkenal yaitu Musthofa kamil
1876 • Lahirnya seorang satrawan dan ulama dari al-azhar yang terkenal yaitu Mushtofa Luthfi al-Manfaluthi. Dapat digolongkan sebagai sastrawan pengarang cerita-cerita pendek bergaya semi klasik-semi modern
1877 • Muncunya kitab sastra yang berjudul Al-Adab dan Al-qahiroh Al-hurrah yang ditulis Ali Yusuf.
• Lahirnya sastrawan di siyalqad seorang pemikir besar menjelang pertengahan abad ke 20 yaitu Muhammad Iqbal, karena ia orang filsafat juga maka mengungkapkan ia punya ara sendiri yang unik yaitu filsafat diungkapkan lewat puisi dengan bahasa urdu dan Persia.
• Lahirnya penyair tua yang bernada keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak perempuan ialah Ma’ruf Ar-Rusafi
• Terbirnya surat kabar tentang sekte penjajahan untuk pertama kalinya di arab
1880 • Meninggalnya Ali Abi nash yaitu diwan syiir mathbu’ di mesir
• Bathris Bustani memunculkan majalah sastra politik dengan nama Jinan, untuk kepengurusan dan penulisan ditanggung jawabkan atau dikelola oleh anaknya
• Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Mahmud shoffat as-sa’ati
1883 • Setelah 3 tahun pembuatan majalah sastra berjalan, ia sastrawan modern Batris bustani menghembuskan nafas terakhir pada tahu ini.
• Lahirnya salah seorang sastrawan perantauan (mahjar) beraliran romantik ialah kahlil Gibran
1885 • Munculnya kitab tentang sastra yang berjudul “Al-qahirah al-hurrah” dan “Al-Adab” yang ditulis oleh Ali yusuf
1886 • Lahirnya tokoh pengusung dan pendiri aliran Diwan, yaitu Abdur Rahman Syukri
1887 • Meninggalnya sastrawan modern Ahmad Faris as-sidyaq
1888 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu Abdul Hadi
• Setelah perang dunia I, pemikiran-pemikiran intelektual di Mesir, Suriya, dan Irak semakin terasa. Dalam kesastraan mereka terbagi dalam 2 kelompok besar. Kelompok I pengarangnya cenderung kearah barat(prancis) yaitu: Muhammad Husein Haikal, selain seorang sastrawan, beliau juga dikenal sebagai wartawan dan pemikir. Kelompok II pengarangnya cenderung ke Inggris
1889 • Meninggalnya pengembang sastra modern Syam, irak dan barat yaitu yaitu Husein Al-Marshofi, seorang muallim yang menjadi penopang tulisan- tulisan tentang sastra.
• Lahirnya Abdullah Basya fikri pengarang kitab mawa’idul fikriyah untuk para penulis Mesir
• Lahirnya sastrawan Abbas Mahmud Al-Aqqad
1890 • Lahirnya salah satu tokoh pengusung dan pendiri aliran diwan, yaitu Ibrahim al-Mazini.
1892 • Lahirnya tokoh aliran romantik, Ahmad Zaky Abu Shadi
1893 • Meninggalnya Ali Mubarok Basya
• Dibangunnya perpustakaan Darul kutub
1894 • Lahirnya Mahmud Taimur, seorang pengarang dan seniman yang menjadi kebanggan Mesir. Kritik-kritiknya sangat diperhatikan para ahli. Karya-karya Mahmud Taimur sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
1895 • Berakhirnya masa Khediwi (Khedive) Ismail yang menjadi berakhir pula puncak sastra gelombang kedua pada masa ini.
1896 • Meninggalnya Khuthoba’ besar modern yaitu Abdullah Nadim yang terkenal dengan latah dan kefasihan ibaratnya.
1897 • Munculnya majalah Ad-diya’ yaitu majalah bayan yang dibuat oleh Ibrahim yajzi bersama Dr. Bisyarah Zalzal.
1898 • Kahlil Gibran menjadi penyunting majalah sastra dan filsafat “al-Hakekat” merupakan awal dari kehidupannya dalam kiprah kejurnalistikan yang nantinya akan menjadi jalan eksistensinya terhadap sastra pula.
1900 • Terbentuknya madrasah diwan yang lahir karena terpengaruh aliran klasik
• Karena kekaguman terhadap sastrawan sebelumnya dan kepiawaiannya dalam melukis, pada tahun ini Gibran membuat sketsa wajah penyair islam periode awal seperti: Abu Nawas, Al-Mutanabbi, Al-Farid dan Khansa(penyair besar dari Arab), juga wajah para filosof seperti Ibn Khaldum dan Ibn Sina yang ia kagum pada para pemikir besar tersebut
1902 • Meninggalnya Aisyah At-Timuriyyah, yaitu seorang penyair wanita Arab dan Turki.
• Dilihat dari bentuknya terdapat para penyair yang masih tetap menggunakan metrum[1] secara keseluruhan, ada penyair yang menggunakan puisi bentuk Andalusia, yaitu muwashshah, dan ada pula yang menggunakan bentuk bebas tanpa terikat pada metrum.
1904 • Meninggalnya tokoh pelopor aliran Neo klasik, Mahmud Samy al-Barudy
• Meninggalnya Khutoba’ modern Musthofa Kamil
1905 • Bermunculannya syi’ir Al-Muqowamah yaitu puisi yang bertemakan konflik antara Arab-Israil dalam wacana kasus kesusastraan Arab modern. Diantara para penyair yang menuliskan tema puisi ini adalah Ibrohim Tuqan dan Abdur Rahman Mahmud dst.
• Meninggalnya Muhammad Abduh yaitu tokoh Nasr terkenal
1909 • Dalam Diwan, “dau’ al fajr” oleh Syukri telah mengusung tema dan style baru yaitu menggabungkan nuansa emosi subyektif pesimistik, romantic dan bernuansa pemikiran. Yang dalam setiap dua larik puisinya berubah rimanya dalam hal ini dia berusaha menggantinya dengan menggunakan bentuk puisi baru dalam khazanah kasusastraan Barat disebut “blank verse” atau puisi mursal yaitu puisi yang hanya terikat pada metric bukan rima, sehingga tiap larik mempunyai rimanya masing-masing.
1910 • Lahirnya Najib Makhfud Abdul Aziz Ibrahim Ahmad Al-Basya seorang novelis besar yang mendapat nobel sastra arab
1912 • Dirilisnya novel “The Broken Wings oleh Kahlil Gibran yaitu kisah cinta pertamanya dengan Hala Daher, seorang putri dari sebuah keluarga Aristokrat[2] di Lebanon.
• Dalam waktu yang sama kahlil Gibran juga mulai aktif menulis artikel yang tersebar di berbagai media massa. Tulisan-tulisannya mampu mencengangkan pengagum sastra Dunia, termasuk kritikus sastra Arab terkemuka, May Zaidah.
1913 • Munculnya Abdurrahman Mahmudz, seorang penyair yang menuliskan tema puisi konflik antara arab dan israil yang disebut dengan puisi perlawanan
• Terbitnya novel Zainab oleh Haikal yaitu seorang perintis karya sastra modern yang juga penulis kritis sastra dan cerpen
• Almazini kembali menerbitkan artikelnya, yang mengkritik hafidz sekitar tradisinalisme dan taqlid (imitasi)nya
1914 • Haekal dianggap perintis karya sastra modern setelah novelnya.Zainab, terbit pada tahun ini Ia juga banyak menulis kritik sastra dan cerita pendek.
1918 • Lahirnya seorang dokter medis di Suriah, yang juga aktif dalam penulisan novel dan cerita pendek. Beberapa cerpennya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu Abdus Salam Al-Ujaili.
1920 • Gambaran puisi Arab sampai tahun 1920 baik dari segi bentuk maupun bahasanya masih menggunakan bentuk dan bahasa lama (klasik), sementara mengenai temanya, masih ada yang menggunakan tema lama, tapi diadaptasi dengan suasana yang baru, dan ada juga tema-tema yang baru, seperti tema nasionalisme. Tema nasionalisme ini kadang-kadang menyuarakan tentang Pan Arabisme dan Pan Islamisme.
• Mulai dikenalnya aliran kelompok diwan, yaitu penyair-penyair mesir yang popular pada masa ini, adalah Abbas Al-aqod, Ibrahim al-mazini dan Abdurrahman Syukri
1921 • Istilah diwan baru dikenal pada tahun ini, ketika telah dipublikasikannya Ad-diwan kitab fi al-adab wa An-naqd
1922 • Dikarenakan adanya penolakan duplikasi puisi. Maka diterbitkannya buku berjudul Al-fusul untuk mewujudkan puisi yang sesuai berdasarkan dengan lokus dan tempos (konseptual) baik itu bersifat sinkronik maupun diakronik.
1923 • Mulai merebaknya penulis cerpen Irak yang cukup dikenal di tanah airnya, seperti Abdul Malik Nuri dan Syakir Khusybak, Guru besar di Universitas Baghdad.
1926 • Lahirnya Badr Syakir As-Sayyab penyair muda, yang dianggap penyair Arab terbesar.
1927 • Munculnya drama oleh Syauqi yang berjudul Cleopatra, yang menceritakan hubungan antara ke kaisaran romawi dan kerajaan mesir pada masa bathelius di Alexandria, yang pada waktu itu dikuasai oleh Cleopatra.
1928 • Syauqi diresmikan dan dikukuhkan sebagai Amir Syuaro ( Raja Pujangga) dinegeri Arab.
1930 • Karena kegemarannya terhadap puisi dan cerita detektif, maka tahun ini Najib Mahfudz menciptakan dan menguntai puisi dan menulis cerita-cerita detektif yang ia gemari.
1931 • Meninggalnya Kahlil Gibran dan Jubran kholil Jubran diusianya 48 tahun
1932 • Meninggalnya syauqi dan Hafidz Ibrahim. Sebelum meninggal Syauqi kembali ketanah airnya untuk mengapdikan diri kepada bangsa dan Negara nya terutama dalam bidang sastra sampai menghembuskan nafas terahir pada 13 oktober.
• Berdirinya lembaga bahasa arab Maliki di Mesir oleh Marsum Maliki dibawah naungan deartement peendidikan diCairo
1935 • Meninggalnya pembaharu Jurnalis Muslim Rosyid Ridlo (pendiri gerakan Salaafiyah di Mesir)
1936 • Terbitnya serangkaian bukunya tentang studi-studi Islam terutama bukunya yang berjudul Hayāh Muhammad oleh Muhammad Husein Haekal seorang yang mempunyai pengaruhn besar dalam sastra Arab mutakhir.
• Lahirnya penyair Jamil Sidqi Az-Zahawi yaitu seorang yang dinobatkan sebagai perintis puisi modern di Irak
1938 • Meninggalnya Muhammad Iqbal seorang penyair dan filosof dari india
1939 • Terbitnya novel perdana Abath Al-Aqdar
1945 • Meninggalnya Ma’ruf Ar-Rusafi seorang penyair tua yang bernada keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak perempuan
1948 • Meninggalnya Abdurrahman Mahmudz
1949 • Meninggalnya, Ibrahim al-Mazini dan Khalil Mutran , Ibrahim Abd al Qadir al Maziny
1956 • Meninggal seorang sastrawan yang juga dikenal sebagai wartawan terkemuka dan pemikir yaitu Muhammad Husein Haekal
1958 • Udara sastra di Irak mungkin lebih sering diwarnai oleh agitasi politik dan ideologi yang mengakibatkan timbulnya pergolakan dan revolusi, seperti terjadi pada 1958 dan 1960 sampai pada Revolusi 68 yang dikatakan membawa angin baru kepada seni dan budaya dengan diterbitkannya kembali buku-buku sastra
• Muncullah aliran romantik Setelah kesusastraan Arab yang benar-benar menapaki fase modernnya melalui Khalil Mutran sebelumnya.
1964 Meninggalnya Badr Syakir As-Sayyab dan Abbas Mahmud Aqqad penyair muda, yang dianggap juga penyair Arab.
1973 Meninggalnya Pengarang cerita-cerita pendek dan seniman yang menjadi kebanggan yaitu Mesir Mahmud Taimur. Kritik-kritiknya sangat diperhatikan para ahli. Karya-karya Mahmud Taimur sudah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
1988 • Penerimaan nobel dari bidang sastra oleh Najib Mahfudz atas kerja kerasnya memajukan Ssastra arab yang telah mencapai kematangan sehingga ia mendapah predikat sebagai bapak novel arab. Novel terakhirnya yang dipublikasikan yaitu “Qusthamir”
1997 • Najib Makhfudz Pada usia yang relative senja masih eksis menulis cerita pendek yaitu antologi al-Shamu yang terbit pada tahun ini, yang diterbitkan oleh maktabah al-Usroh Kairo Mesir.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com